Di jaman Yesus hidup, dalam masyarakat Yahudi ada beberapa golongan orang berdasarkan keadaan sosial politik saat itu. Mereka adalah kaum Zealot, Essene, Farisi atau Saduki, dan Herodian. Pada masa itu, masyarakat yang mengikuti Yesus mungkin bertanya-tanya, berada kelompok manakah Yesus?
Pada saat itu, hanya kaum Zealot yang berani mendeklarasikan kerajaan lain selain ke kaisaran Romawi. Ketika Yesus memberitakan tentang Kerajaan Allah di awal pelayanannya, orang-orang mungkin berpikir bahwa Yesus termasuk dalam kaum Zealot. Kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15). Namun prediksi itu salah, karena Yesus menentang kekerasan dan mengajarkan mengasihi musuh kita.
Pilihan selanjutnya, mungkin Yesus adalah orang Farisi. Golongan dari para pengajar dan pemegang hukum Taurat itu. Tetapi saat itu, Yesus juga mengkritik kaum Farisi dengan berkata: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." (Matius 6:16). Selain itu Yesus juga makan dan minum bersama para pemungut cukai dan orang berdosa, sedangkan orang Farisi dan Saduki adalah kaum elit yang tidak mau bergaul dengan mereka. Jadi jelas Yesus bukan dari golongan ini.
Tetapi Yesus pastinya bukan golongan Herodian, karena seorang Herodian adalah pengikut Herodes. Sedangkan Yesus adalah orang yang dikejar-kejar Herodes untuk dibunuh karena takut bersaing dengan-Nya sebagai Raja, dan Yesus memberi julukan kepada Herodes dengan sebutan “Srigala” (Lukas 13:31).
Pilihan yang terakhir adalah kaum Essene, mereka adalah kelompok yang tidak bergaul dengan masyarakat luas. Yohanes Pembabtis adalah bagian dari kelompok ini. Mereka adalah masyarakat ekslusif, tertutup, penyendiri dan tidak mau masuk ke bait suci karena mereka menganggap para imam telah jatuh dalam dosa dan korup. Apakah Yesus seperti ini? Tidak, Dia mengajar ke bait Allah, memberikan persembahan dan berdoa di bait Allah bersama murid-murid-Nya. Dia tidak tertutup, mengunjungi dan bergaul dengan berbagai kelompok orang bahkan dengan mereka yang terbuang.
Jadi, jika Yesus tidak berada di semua kelompok masyarakat itu, dimana posisi Dia saat itu? Inilah yang dituliskan oleh Bachtiar Chandra dalam bukunya “True & Simple Life” :
Gaya hidup Yesus di atas, sudah seharusnya diteladani oleh para pengikutnya, yaitu kita orang yang percaya bahwa Dia Tuhan dan Juru Selamat. Dia yang adalah Tuhan dan Raja Sorgawi, namun hidup dalam kerendahan hati dan penuh kasih. Bukankah kita yang hanya manusia biasa harus hidup sama seperti Dia?
Adaptasi dari: True & Simple Life For Christian; Bachtiar Candra; Lifemedia